Pemerintah Akan Beri Sejumlah Relaksasi untuk Perusahaan, Menperin: Prinsipnya Kita Cegah PHK

Rabu, 28 Desember 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pekerja menyelesaikan produksi kain sarung di Pabrik Tekstil Kawasan Industri Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat 4 Januari 2019. Kementerian Perindustrian menargetkan ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) pada tahun 2019 mencapai 15 miliar dollar AS atau naik 11 persen dibandingkan target pada tahun 2018. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Pekerja menyelesaikan produksi kain sarung di Pabrik Tekstil Kawasan Industri Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat 4 Januari 2019. Kementerian Perindustrian menargetkan ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) pada tahun 2019 mencapai 15 miliar dollar AS atau naik 11 persen dibandingkan target pada tahun 2018. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

JAKARTA -Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan pada 2023 pemerintah akan memberikan sejumlah bantuan atau relaksasi kepada perusahaan, khususnya di industri tekstil, furnitur, dan alas kaki. Hal tersebut untuk mengantisipasi dampak buruk dari resesi global yang diprediksi semakin suram tahun depan. 

“Prinsipnya kan kita mencegah PHK (pemutusan hubungan kerja). Beberapa dalam rapat kemarin sudah mendapatkan persetujuan, tinggal draft policy-nya saja yang sedang kita siapkan,” tutur Agus di kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta Selatan pada Selasa, 27 Desember 2022. 

Agus menuturkan Kemenperin telah menyampaikan beberapa usulan untuk membantu industri tekstil, furnitur, dan alas kaki ini. Di antaranya usulan larangan terbatas (lartas) impor dan kebijakan dari pos border menjadi border

Kemenperin juga mengusulkan pemberian relaksasi dalam mengatur kewajiban jam kerja. “Jadi kan selama ini industri harus membayar minimal 40 jam, nah itu kami minta itu direlaksasi paling tidak sampai kondisi normal,” kata dia. 

Kemudian Kemenperin menyarankan perluasan pasar ekspor. Salah satu strategi yang disiapkan adalah mendorong perjanjian dagang dengan Uni Eropa (EU). Hal itu diharapkan dapat membuat produk ekspor dari Indonesia dapat kompetitif dengan produk Vietnam yang tidak kena tarif impor di Eropa.

Baca Juga :  InJourney Berinovasi Tingkatkan Fasilitas Bandara Ngurah Rai dan Soekarno-Hatta, Siap Saingi Bandara Kelas Dunia

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Hariyadi Sukamdani mengingatkan bahwa pengaruh resesi global 2023 sangat nyata bagi sejumlah industri, khususnya padat karya. Salah satu imbasnya, kata dia, adalah penurunan agregat permintaan ekspor. Apindo mencatat industri padat karya seperti tekstil dan produk tekstil (TPT) dan alas kaki dihadapkan pada penurunan permintaan pasar global, khususnya dari negara-negara maju. Di industri TPT dan alas kaki terjadi penurunan pesanan antara 30-50 persen untuk pengiriman akhir tahun 2022 sampai kuartal pertama 2023.

Baca Juga :  Pasar Modern Paramount Gading Serpong Raih Predikat Pasar Percontohan Dua Tahun Berturut-turut

Apindo juga merujuk pada laporan dari industri garmen, tekstil dan alas kaki telah terjadi PHK atas 87.236 pekerjanya hanya dari 163 perusahaan. Data tersebut berbeda dengan yang dicatat oleh BPJS ketenagakerjaan yang mencatat 919.071 yang mengalami PHK, karena mencairkan dana Jaminan Hari Tua selama periode Januari-1 November 2022.

Agus pun memperkirakan di penghujung 2022 ini akan terjadi PHK besar-besaran dan terus berlanjut pada 2023. “Sebab kondisi tersebut memaksa perusahaan-perusahaan di sektor itu untuk mengurangi produksi secara signifikan dan berujung pada pengurangan jam kerja hingga PHK,” ucap dia.

Berita Terkait

Rakerkonas Apindo ke XXXIII 2024, Pengusaha Bersatu Indonesia Maju
Pasar Modern Paramount Gading Serpong Raih Predikat Pasar Percontohan Dua Tahun Berturut-turut
Kunjungan Pj Bupati Tangerang Ke PT Stanley Soroti Inovasi dan Perekonomian Lokal
InJourney Berinovasi Tingkatkan Fasilitas Bandara Ngurah Rai dan Soekarno-Hatta, Siap Saingi Bandara Kelas Dunia
Menko Airlangga: Tarif PPN Akan Naik Menjadi 12% pada Tahun 2025
Pemerintah Provinsi Banten Anggarkan Rp23 Miliar untuk Pembangunan Kantor Pusat Bank Banten di Kota Serang
Bank Banten Resmi Berdiri Sendiri sebagai BUMD Pemprov Banten
Rakyat Menangis !! Harga Beras Membumbung Tinggi
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 30 Agustus 2024 - 19:20 WIB

Rakerkonas Apindo ke XXXIII 2024, Pengusaha Bersatu Indonesia Maju

Senin, 27 Mei 2024 - 12:59 WIB

Pasar Modern Paramount Gading Serpong Raih Predikat Pasar Percontohan Dua Tahun Berturut-turut

Selasa, 14 Mei 2024 - 16:13 WIB

Kunjungan Pj Bupati Tangerang Ke PT Stanley Soroti Inovasi dan Perekonomian Lokal

Jumat, 15 Maret 2024 - 17:03 WIB

InJourney Berinovasi Tingkatkan Fasilitas Bandara Ngurah Rai dan Soekarno-Hatta, Siap Saingi Bandara Kelas Dunia

Sabtu, 9 Maret 2024 - 01:14 WIB

Menko Airlangga: Tarif PPN Akan Naik Menjadi 12% pada Tahun 2025

Kamis, 29 Februari 2024 - 22:34 WIB

Pemerintah Provinsi Banten Anggarkan Rp23 Miliar untuk Pembangunan Kantor Pusat Bank Banten di Kota Serang

Sabtu, 24 Februari 2024 - 02:08 WIB

Bank Banten Resmi Berdiri Sendiri sebagai BUMD Pemprov Banten

Rabu, 7 Februari 2024 - 11:01 WIB

Rakyat Menangis !! Harga Beras Membumbung Tinggi

Berita Terbaru

TNI/Polri

Fokus Wujudkan Keamanan, Polri Gelar Apel Kasatwil 2024

Rabu, 11 Des 2024 - 12:22 WIB