TANGERANG – Setelah sempat menggratiskan biaya angkutan bus dalam kota selama 4 bulan akibat kenaikan BBM, akhirnya Pemkot Tangerang kembalu memberlakukan tarif berbayar bagi masyarakat yang hendak naik Bus dalam kota Tayo dan angkot Si Benteng
“Empat bulan lalu, tepatnya pada 6 September Pemkot Tangerang menggratiskan Bus Tayo dan Si Benteng, dalam rangka membantu masyarakat di tengah penyesuaian harga BBM. Kini kembali normal, Rp 2 ribu tarif jauh atau dekat,” tutur Direktur Utama (Dirut) PT Tangerang Nusantara Global (TNG), Edi Candra.
Dia juga menjelaskan, lewat tarif yang dikenakan itu, penumpang bisa melakukan pembayaran secara nontunai dengan cara scan QR dari handphone ke barcode yang ditempat di kaca Bus Tayo atau Si Benteng melalui OVO, GoPay, Dana, ataupun Link Aja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kini, PT TNG pun tengah mengembangkan sistem pembayaran multipayment, bisa dengan kartu e-money dan sejenisnya.
“Lewat retribusi yang kembali normal yaitu berbayar, tentunya PT TNG bersama OPD terkait yaitu Dinas Perhubungan akan berupaya memberikan layanan yang lebih maksimal, kenyamanan sesuai yang diinginkan masyarakat,” katanya.
Bus Tayo dan Si Benteng beroperasi setiap hari, mulai pukul 05.00 WIB hingga 19.00 WIB. Bus Tayo berkapasitas 25 hingga 30 penumpang dan Si Benteng berkapasitas 12 penumpang. Semuanya berfasilitas full AC, musik serta CCTV dan pintu otomatis.
4 Koridor
Bus Tayo memiliki empat koridor. Di antaranya, koridor satu dengan rute Poris Plawad – Gor Jatiuwung – Jatake, koridor dua dengan rute Poris Plawad – Cibodas, koridor tiga dengan rute Ciledug – Tangcity dan koridor empat rute Cadas – Pintu Masuk M1 Bandara Soetta.
Sedangkan Si Benteng memiliki sembilan rute permukiman warga, yang mudah diraih dan berfungsi sebagai feeder Bus Tayo.