Pertalite Dihapus & Muncul Pertamax Green, Ini Alasannya

Senin, 4 September 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Illustrasi SPBU

Illustrasi SPBU

JAKARTA – PT Pertamina (Persero) berencana meningkatkan kadar oktan jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) RON 90 atau Pertalite menjadi RON 92 atau Pertamax Green 92. BBM Pertamax Green 92 ini merupakan Pertalite yang akan dicampur dengan bioenergi, yakni etanol dengan kadar 7%.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, peningkatan kadar oktan menjadi produk BBM Pertamax Green 92 masih dalam kajian. Dengan demikian, hal ini belum didetailkan lebih lanjut.

“Semangatnya adalah bagaimana kita berkontribusi mengurangi emisi dengan menghasilkan BBM dengan RON lebih tinggi,” ungkap Fadjar dilansir dari CNBC Indonesia, Senin (4/9/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Fadjar membeberkan, saat ini etanol sendiri sudah dapat diproduksikan di dalam negeri. Meski demikian, pasokannya belum terlalu banyak. Saat ini Pertamina juga sudah mencampurkan bioetanol ke salah satu jenis bensin perseroan, yakni Pertamax (RON 92), sehingga menghasilkan produk bernama Pertamax Green 95 (RON 95).”Untuk produk Pertamax Green 95, kita memperoleh bioetanol dari anak usaha PTPN,” ujarnya.

Baca Juga :  Ekonomi China Masih Dibayangi Pelemahan di Penghujung Tahun

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) mengusulkan agar produk Bahan Bakar Minyak (BBM), khususnya jenis bensin, yang dijual ke masyarakat mulai tahun depan minimal bisa sekelas Pertamax (RON 92). Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) di mana nilai oktan bensin yang boleh beredar minimal 91 (RON 91).

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, saat ini internal Pertamina tengah mengkaji untuk meningkatkan kadar oktan bensin bersubsidi Pertalite (RON 90) menjadi RON 92 atau setara Pertamax. Hal tersebut dilakukan dengan mencampur bensin Pertalite (RON 90) dengan Ethanol 7% (E7), sehingga menjadi Pertamax Green 92.

Baca Juga :  Presiden Jokowi: Seorang Presiden Boleh Memihak dan Berkampanye Selama Tidak Melanggar Aturan

Bila ini disetujui pemerintah, maka mulai tahun depan menurutnya Pertamina hanya akan menjual tiga jenis produk bensin dan ramah lingkungan, yakni Pertamax Green 92, Pertamax Green 95, dan Pertamax Turbo (RON 98).

“Kami akan keluarkan Pertamax Green 92-Pertalite dicampur etanol jadi 92. Jadi tahun depan 3 produk saja, Pertamax Green 92, 95 dan Turbo. Ini kita yakini dapat berikan manfaat,” ungkap Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR, Rabu (30/8/2023).

Namun, lanjutnya, kajian yang dinamakan Program Langit Biru Tahap 2 tersebut masih dilakukan secara internal dan belum diputuskan.

“Program Langit Biru tahap 2 dari RON 90 ke RON 92. Sesuai KLHK, oktan yang boleh dijual itu 91, aspek lingkungan menurunkan emisi karbon, bioetanol, bioenergi terpenuhi dan menurunkan impor,” jelasnya.

Baca Juga :  Diduga Proyek Turap Siluman di Samping Jembatan Pinang Sasak

“Program tersebut merupakan hasil kajian internal Pertamina, belum ada keputusan apapun dari pemerintah. Tentu ini akan kami usulkan dan akan kami bahas lebih lanjut,” lanjutnya.

Nicke menambahkan, jika nanti usulan tersebut dapat dibahas dan menjadi program pemerintah, harganya pun tentu akan diatur oleh pemerintah. “Tidak mungkin Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) harganya diserahkan ke pasar karena ada mekanisme subsidi dan kompensasi di dalamnya,” terang Nicke.

Kajian tersebut menurut Nicke, dilakukan untuk menghasilkan kualitas BBM yang lebih baik, karena bahan bakar dengan kadar oktan yang lebih tinggi tentu akan semakin ramah lingkungan.

Berita Terkait

Mengenakan Kaus Olahraga, Presiden Jokowi Buka dan Hadiri Nusantara TNI Fun Run di IKN
HUT TNI, Kapolri: Kami Bersinergi di Laut dan Bumi Nusantara
Presiden Jokowi Akan Tinjau Pasar dan Sekolah di Kabupaten Alor
Propam Polri Pastikan Anggota Netral di Pilkada 2024, Bakal Tindak Tegas
Hari Lalu Lintas Bhayangkara, Kapolri: Terus Berinovasi dan Dicintai Masyarakat
Satgassus Pencegahan Korupsi Mabes Polri Laporkan Kinerja Setahun Kepada Kapolri
Menteri PPPA Apresiasi Langkah Kapolri Bentuk Direktorat PPA dan PPO
Ini Jawaban FKG Universitas Moestopo terkait Tantangan Pemerataan Dokter Gigi di Indonesia
Berita ini 15 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 7 Oktober 2024 - 16:39 WIB

Mengenakan Kaus Olahraga, Presiden Jokowi Buka dan Hadiri Nusantara TNI Fun Run di IKN

Minggu, 6 Oktober 2024 - 19:27 WIB

HUT TNI, Kapolri: Kami Bersinergi di Laut dan Bumi Nusantara

Jumat, 4 Oktober 2024 - 18:06 WIB

Presiden Jokowi Akan Tinjau Pasar dan Sekolah di Kabupaten Alor

Jumat, 27 September 2024 - 16:00 WIB

Propam Polri Pastikan Anggota Netral di Pilkada 2024, Bakal Tindak Tegas

Jumat, 27 September 2024 - 15:48 WIB

Hari Lalu Lintas Bhayangkara, Kapolri: Terus Berinovasi dan Dicintai Masyarakat

Kamis, 26 September 2024 - 13:32 WIB

Satgassus Pencegahan Korupsi Mabes Polri Laporkan Kinerja Setahun Kepada Kapolri

Rabu, 25 September 2024 - 22:48 WIB

Menteri PPPA Apresiasi Langkah Kapolri Bentuk Direktorat PPA dan PPO

Rabu, 25 September 2024 - 20:43 WIB

Ini Jawaban FKG Universitas Moestopo terkait Tantangan Pemerataan Dokter Gigi di Indonesia

Berita Terbaru

TNI/Polri

Kunjungan Tim Puslitbang Polri di Ditlantas Polda Banten

Selasa, 8 Okt 2024 - 00:52 WIB

Organisasi

Lantik 19 Orang Advokat, Ini Pesan Ketua DPD Persadi DKI Jakarta

Selasa, 8 Okt 2024 - 00:22 WIB