Soekarno: Investasi Pasca Kemerdekaan

Minggu, 1 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sang Proklamator

Sang Proklamator "Soekarno"

TANGERANG NEWS – Presiden pertama RI Soekarno menjadi panutan bagi banyak orang. Bagaimana tidak, tokoh sentral dalam perjalanan sejarah bangsa ini memiliki daya tarik tersendiri.

Mulai dari pemikiran, kisah perjuangan, hingga cerita romansa, semuanya disukai orang dan tak habis dibicarakan. Namun, ada satu hal yang luput dari perhatian orang, yakni pandangan Soekarno soal investasi bagi diri sendiri yang berguna dalam menjalani hidup ke depan.

Saat peringatan ke-11 proklamasi kemerdekaan Indonesia, tepatnya 17 Agustus 1956 di Istana Merdeka, sang proklamator itu berbicara soal investasi. Lewat pidato hampir 30 halaman berjudul “Berilah Isi Kepada Hidupmu!”, Soekarno menyampaikan pesan penting kepada seluruh rakyat agar berpartisipasi dalam proses pembangunan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebab, saat itu negara sedang pada tahap pemulihan pasca-Perang Kemerdekaan (1945-1949), atau Soekarno menyebutnya ‘taraf investment’. Salah satu pesan itu adalah kewajiban rakyat berinvestasi sebagai modal pembangunan. Apa saja investasi itu?

Baca Juga :  Kontroversi Penyerahan SK Perangkat Desa, Diduga Seorang Dewan Membagikan Uang Agar Mendapatkan Suara

Menurut Soekarno, ada tiga jenis investasi. Pertama, investment of human skill berupa keharusan rakyat memiliki keahlian dan semangat tinggi. Kedua, material investment yang mengharuskan rakyat memiliki modal materi. Bisa berwujud barang, bahan-bahan penting, barang berharga, kepemilikan alat, dan sebagainya. Ketiga, mental investment, yakni kewajiban rakyat agar punya cara berpikir, mental, dan batin yang kuat.

Namun, dari ketiga itu Soekarno menekankan satu investasi penting. Bukan kepemilikan barang atau keterampilan hebat, tetapi soal mental investment atau investasi mental. Kata Soekarno, investasi mental adalah hal mendasar dan sangat penting untuk mencapai jiwa nasional yang berguna dalam memupuk rasa cinta tanah air dan pembangunan.

Tak masalah rakyat belum punya apapun. Sebab terpenting harus punya mental kuat terlebih dahulu. Jika tidak memiliki hal ini, maka percuma rakyat memiliki bentuk investasi lain.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Meresmikan Gedung Pelayanan Kanker Ibu dan Anak RS Kanker Dharmais

“Boleh sekarang kita belum punya alat-alat materiil secara lengkap. Boleh sekarang kita belum memiliki traktor. Boleh sekarang kita belum memiliki baja atau semen seribu gunung. Boleh sekarang kita belum punya bahan kimia. Boleh sekarang kita belum memiliki apapun. Namun, dengan jiwa malaikat Insyaallah kita tidak akan mati!,” kata Soekarno di hadapan ribuan rakyat.

Menurut Soekarno, ada tiga jenis investasi. Pertama, investment of human skill berupa keharusan rakyat memiliki keahlian dan semangat tinggi. Kedua, material investment yang mengharuskan rakyat memiliki modal materi. Bisa berwujud barang, bahan-bahan penting, barang berharga, kepemilikan alat, dan sebagainya. Ketiga, mental investment, yakni kewajiban rakyat agar punya cara berpikir, mental, dan batin yang kuat.

Baca Juga :  Purna Paskibraka Duta Pancasila Membawa Merah Putih ke IKN

Namun, dari ketiga itu Soekarno menekankan satu investasi penting. Bukan kepemilikan barang atau keterampilan hebat, tetapi soal mental investment atau investasi mental. Kata Soekarno, investasi mental adalah hal mendasar dan sangat penting untuk mencapai jiwa nasional yang berguna dalam memupuk rasa cinta tanah air dan pembangunan.

Tak masalah rakyat belum punya apapun. Sebab terpenting harus punya mental kuat terlebih dahulu. Jika tidak memiliki hal ini, maka percuma rakyat memiliki bentuk investasi lain.

“Boleh sekarang kita belum punya alat-alat materiil secara lengkap. Boleh sekarang kita belum memiliki traktor. Boleh sekarang kita belum memiliki baja atau semen seribu gunung. Boleh sekarang kita belum punya bahan kimia. Boleh sekarang kita belum memiliki apapun. Namun, dengan jiwa malaikat Insyaallah kita tidak akan mati!,” kata Soekarno di hadapan ribuan rakyat.

Berita Terkait

DPW GEMA MA Banten Minta Presiden Prabowo Turun Tangan Dikisruh PSN-PIK2
Usai Ditetapkan, Budi Rustandi Gerak Cepat Bertemu Wamensos RI Bicarakan Kemiskinan di Kota Serang
Polri Tetapkan PT AJP dan FH Sebagai Tersangka TPPU Judi Online, Sita Uang Rp 103,27 Miliar
Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji’un Turut Berdukacita Atas Berpulangnya Ibu Ayu Kartini Pioneer JTR
Asep Jatnika Sutrisno Jabat Ketua DPD HKTI Provinsi Banten Periode 2025-2030
Domino Effect Imbas PPN 12 Persen, Siapa Dirugikan?
Pasangan Nomor Urut 1 dan 2 Pilgub DKI Jakarta Terima Hasil Pilkada Nomor 3 Jadi Pemenang
Jelang Hakordia, Polri perkuat komitmen Pegawai Pajak Agar Tidak Korupsi
Berita ini 33 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 17 Januari 2025 - 06:40 WIB

DPW GEMA MA Banten Minta Presiden Prabowo Turun Tangan Dikisruh PSN-PIK2

Jumat, 17 Januari 2025 - 06:15 WIB

Usai Ditetapkan, Budi Rustandi Gerak Cepat Bertemu Wamensos RI Bicarakan Kemiskinan di Kota Serang

Kamis, 16 Januari 2025 - 16:38 WIB

Polri Tetapkan PT AJP dan FH Sebagai Tersangka TPPU Judi Online, Sita Uang Rp 103,27 Miliar

Minggu, 12 Januari 2025 - 11:34 WIB

Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji’un Turut Berdukacita Atas Berpulangnya Ibu Ayu Kartini Pioneer JTR

Minggu, 5 Januari 2025 - 12:19 WIB

Asep Jatnika Sutrisno Jabat Ketua DPD HKTI Provinsi Banten Periode 2025-2030

Kamis, 2 Januari 2025 - 20:29 WIB

Domino Effect Imbas PPN 12 Persen, Siapa Dirugikan?

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:45 WIB

Pasangan Nomor Urut 1 dan 2 Pilgub DKI Jakarta Terima Hasil Pilkada Nomor 3 Jadi Pemenang

Jumat, 6 Desember 2024 - 16:21 WIB

Jelang Hakordia, Polri perkuat komitmen Pegawai Pajak Agar Tidak Korupsi

Berita Terbaru