TANGERANGNEWS.CO.ID | Sebuah kompleks apartemen di wilayah Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, dilaporkan menjadi lokasi produksi narkotika jenis sabu oleh dua warga negara asing (WNA) asal Cina. Informasi mengenai adanya pabrik sabu di Apartemen Bandara City Tangerang bermula dari pengetahuan adanya pengiriman bahan baku sabu jenis Ketamine dari Jerman ke Jakarta melalui Batam, pada akhir Oktober 2023. Pengiriman ini terendus oleh Subdit IV Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri.
Bareskrim menjalin kerja sama dengan Bea Cukai Batam, Bandara Soekarno-Hatta, Bea Cukai Pusat, dan pihak ekspedisi untuk melakukan penyelidikan serta profiling terhadap penerima barang. “Diketahui sindikat jaringan internasional ini berencana melakukan pengambilan barang pada 1 November 2023 dengan menggunakan layanan ojek online,” kata Irjen Pol Asep Edi Suheri, Wakabareskrim Mabes Polri, pada Jumat, 17 November 2023.
Setelah proses serah terima, tim gabungan berhasil menangkap dua WNA Cina berinisial XM (35) dan ZJ (39), yang merupakan pemilik barang. Dalam penggeledahan kendaraan yang mereka bawa, petugas menemukan 6 kardus berisi baby chair yang di dalamnya terdapat serbuk putih ketamine seberat total 20.842 gram (20,8 Kg). Selain itu, kunci Apartemen Bandara City Tangerang juga ditemukan dari tangan keduanya. Penyelidikan selanjutnya mengarah pada temuan barang bukti produksi sabu di dua kamar yang berbeda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di kamar pertama, nomor C5/6 Tower C Lantai 5, ditemukan sabu kristal seberat 14.977,79 gram (14,9 Kg), sabu cair sebanyak 17.650 ml (17,7 liter), dan peralatan produksi sabu. Peralatan serupa juga ditemukan di kamar kedua, nomor C7/9 Lantai 7, bersama dengan sabu kristal seberat 5.676,39 gram (5,6 Kg). “Total barang bukti yang diamankan meliputi ketamine seberat 20,8 Kg, sabu kristal 20,7 Kg, dan sabu cair 17,7 liter,” jelas Asep Edi.
Asep menduga bahwa sabu yang diamankan tersebut mungkin ditujukan untuk diedarkan di wilayah Jakarta dan Banten pada perayaan Tahun Baru 2024, dan diproduksi oleh kedua WNA Cina yang ditangkap. “Mungkin mereka antisipasi untuk tahun baru, untuk party jadi produksinya banyak. Untuk ketamine kemungkinan juga sebagai bahan baku narkotika lain, setelah sabu selesai mungkin mereka bikin ekstasi atau happy water,” terang Asep Edi.
Saat ini, kedua WNA Cina yang diduga berperan sebagai produsen sabu telah diamankan. Pihak kepolisian masih melakukan pengembangan untuk mengungkap tersangka lainnya yang masih dalam daftar buronan, termasuk warga Indonesia berinisial ES serta dua WNA berinisial EM dan WZ.