Raden Mas Said: Pangeran Sambernyawa, Pahlawan Pejuang Anti-Belanda

Senin, 18 Desember 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Raden Mas Said, Pangeran Samber Nyawa (ist)

Raden Mas Said, Pangeran Samber Nyawa (ist)

TANGERANGNEWS.CO.ID | Raden Mas Said, yang dikenal sebagai Pangeran Sambernyawa, merupakan salah satu pahlawan Indonesia yang gigih melawan penjajahan Belanda pada era kolonial. Julukan Pangeran Sambernyawa diberikan oleh Nicolaas Hartingh, perwakilan VOC, merujuk pada kemampuan Raden Mas Said dalam membunuh banyak musuh dalam pertempuran.

Lahir di Kartasura pada 7 April 1725, Raden Mas Said merupakan putra dari Pangeran Arya Mangkunegara dan Raden Ayu Wulan. Ayahnya, yang anti-Belanda, diasingkan ke Srilanka oleh VOC. Akibatnya, Raden Mas Said diasuh oleh neneknya, Raden Ajeng Sumanarsa.

Baca Juga :  RAFIUDIN : Memimpin dengan Dedikasi dalam Pendidikan dan Masyarakat

Salah satu kisah heroiknya terjadi ketika Raden Mas Said berhasil menebas 600 kepala tentara VOC Belanda. Peristiwa ini terjadi dalam pertempuran di Hutan Seto Kepyok, di mana ia dikejar oleh 2 datasemen VOC dan pasukan Mataram Danureja, Raden Ronggo, serta tentara asing.

Meskipun dikepung oleh 1.000 pasukan musuh, Raden Mas Said dan prajuritnya mendapat istirahat sementara di sebuah gubuk. Mbok Rondo, yang memberikan bubur jenang katul kepada mereka, mencatat bahwa Raden Mas Said langsung melahap bubur panas tersebut dari bagian tengah sendok.

Berani dan penuh semangat, Raden Mas Said dan pasukannya keluar dari gubuk untuk melawan pasukan musuh yang mengepung kampung. Dalam pertempuran tersebut, Raden Mas Said berhasil menebas 600 kepala tentara VOC, meskipun tiga prajuritnya tewas.

Baca Juga :  Owner Helena Kelly,Joy dan Klay Ekspresi Kreativitas untuk Anak Usia Dini di Kota Tangerang

Kisah kepahlawanannya yang epik ini menjadi bagian dari sejarah perjuangan Indonesia melawan penjajahan, dan Raden Mas Said tetap diingat sebagai Pangeran Sambernyawa yang berani dan tegas.(wld)

Berita Terkait

Owner Helena Kelly,Joy dan Klay Ekspresi Kreativitas untuk Anak Usia Dini di Kota Tangerang
Masyarakat Banten Pinta Gubernur Terpilih Jangan Pilih Pejabat Jadi kontraktor
Ketua Apindo Banten Ucapkan Selamat kepada Andra Soni-Dimyati
Yakub F. Ismail: Selamat Berjuang Bung Simon ‘Semoga Berhasil Menjadi Gubernur NTT’
Dari Bajak Laut Menjadi Laksamana: Kisah Barbarossa, Sang Penguasa Laut Mediterania Abad ke-16
Revolusi Belajar Al-Qur’an di Indonesia: Warisan K.H As’ad Humam dan Metode Iqro
Pencipta ‘Dragon Ball’ Akira Toriyama Meninggal di Usia 68
Oei Hui-lan, Perempuan Semarang di Pusaran Sejarah Modern China
Berita ini 70 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 10 Maret 2025 - 20:12 WIB

Owner Helena Kelly,Joy dan Klay Ekspresi Kreativitas untuk Anak Usia Dini di Kota Tangerang

Rabu, 18 Desember 2024 - 14:07 WIB

Masyarakat Banten Pinta Gubernur Terpilih Jangan Pilih Pejabat Jadi kontraktor

Kamis, 28 November 2024 - 20:06 WIB

Ketua Apindo Banten Ucapkan Selamat kepada Andra Soni-Dimyati

Rabu, 25 September 2024 - 14:54 WIB

Yakub F. Ismail: Selamat Berjuang Bung Simon ‘Semoga Berhasil Menjadi Gubernur NTT’

Sabtu, 16 Maret 2024 - 10:09 WIB

Dari Bajak Laut Menjadi Laksamana: Kisah Barbarossa, Sang Penguasa Laut Mediterania Abad ke-16

Kamis, 14 Maret 2024 - 19:11 WIB

Revolusi Belajar Al-Qur’an di Indonesia: Warisan K.H As’ad Humam dan Metode Iqro

Sabtu, 9 Maret 2024 - 16:48 WIB

Pencipta ‘Dragon Ball’ Akira Toriyama Meninggal di Usia 68

Minggu, 18 Februari 2024 - 10:08 WIB

Oei Hui-lan, Perempuan Semarang di Pusaran Sejarah Modern China

Berita Terbaru