TANGERANGNEWS.CO.ID | Google mengumumkan penghentian sementara fitur pembuatan gambar kecerdasan buatan Gemini setelah mengakui adanya “ketidakakuratan” dalam gambar tokoh sejarah. Pengguna media sosial mengeluh bahwa platform AI tersebut menghasilkan gambar tokoh-tokoh sejarah, seperti para Founding Fathers AS, sebagai orang kulit hitam, yang dianggap tidak akurat.
Mengutip CNBC Internasional, Google menyampaikan bahwa fitur AI Gemini menghasilkan berbagai hasil, yang merupakan indikasi positif karena banyak orang di seluruh dunia menggunakan layanan tersebut. Namun, dalam hal representasi tokoh sejarah, Gemini diakui telah meleset, dan Google berjanji untuk meningkatkan kualitas gambar semacam itu.
Jack Krawczyk, direktur senior produk Gemini di Google, menyatakan bahwa kemampuan menghasilkan gambar perusahaan mencerminkan basis pengguna global mereka, dan mereka mengambil serius masalah representasi dan bias. “Konteks sejarah memiliki lebih banyak nuansa dan kami akan menyesuaikannya lebih lanjut untuk mengakomodasi hal tersebut,” ujar Krawczyk dalam sebuah postingan di X.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meskipun Google menghadapi tantangan dengan pembuatan gambar Gemini, mereka tetap berkomitmen untuk menghadirkan inovasi dalam bidang AI. Pada saat yang sama, OpenAI baru-baru ini meluncurkan Sora, model AI generatif baru yang mampu menghasilkan video dari perintah teks pengguna.
Alat pembuat gambar Gemini, awalnya dikenal dengan nama Bard sebelum diubah namanya, diluncurkan pada awal Februari sebagai bagian dari upaya Google untuk mengejar OpenAI yang didukung oleh Microsoft. Namun, Gemini menolak untuk menghasilkan gambar apa pun ketika diuji pada Kamis pagi.
Google berencana untuk menghentikan sementara fitur Gemini untuk menghasilkan gambar orang dan akan segera merilis versi yang telah ditingkatkan. Langkah ini menegaskan komitmen Google untuk memperbaiki ketidakakuratan dan meningkatkan kualitas layanan AI mereka.(red)