TANGERANGNEWS.CO.ID | Kecaman internasional menggema menyusul insiden berdarah di Bundaran Nabulsi, Gaza, di mana pasukan Israel dilaporkan menembaki warga yang berkerumun di sekitar truk-truk bantuan makanan. Sesuai data terkini dari Kementerian Kesehatan Palestina yang dikutip oleh Aljazeera, tragedi ini telah menimbulkan sedikitnya 112 korban jiwa dan 750 orang menderita luka-luka.
Dunia merespons dengan keprihatinan mendalam. Pemerintah Prancis melalui Menteri Luar Negerinya, Stephane Sejourne, mengumumkan akan melakukan penyelidikan independen tanpa toleransi terhadap standar ganda dalam konflik Israel-Palestina. Dukungan Prancis untuk pencarian kebenaran terhadap tragis ini mengukuhkan kecaman keras oleh Presiden Emmanuel Macron terhadap aksi Pasukan Israel.
Secara langsung, Palestina mengecam Perdana Menteri Israel, melalui media sosial X, mendeskripsikan Benjamin Netanyahu sebagai Wajah politik dari pencetus kekerasan di wilayah tersebut, Itamar Ben-Gvir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari Asia, China melalui juru bicaranya, Mao Ning, menyatakan terkejut dan mengecam keras aksi pembunuhan ini, mendesak gencatan senjata dan perlindungan untuk warga sipil. China menegaskan perlunya Israel menghormati hukum internasional, terutama dalam mengantisipasi bencana kemanusiaan.
Kementerian Luar Negeri Qatar menyuarakan kecaman tegas terhadap aksi penjajah Israel dan menuntut respons internasional untuk menekan keadaan tersebut. Menurut Qatar, kelalaian Israel terhadap nyawa manusia berpotensi memperburuk siklus kekerasan.
Arab Saudi juga menyuarakan kekhawatiran serupa, mengutuk tragedi tersebut dan menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengambil posisi tegas guna mendesak Israel menghormati hukum kemanusiaan. Jeddah menuntut pembukaan koridor kemanusiaan yang aman secara segera.
Turki dan Iran memberikan kritikan kerasnya, mengklasifikasikan aksi tersebut sebagai “kejahatan kemanusiaan” terhadap warga Palestina yang telah menderita lama.
Respons global terhadap tragedi ini menunjukkan sebuah kesatuan pendirian internasional terhadap insiden Bundaran Nabulsi dan menegaskan pentingnya kepemimpinan yang efektif dan dihormati dalam resolusi konflik di Timur Tengah.(wld)