TANGERANG, Poskotanews.co.id – Pertemuan audiensi yang dijadwalkan oleh Organisasi Masyarakat (Ormas) Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar (BPPKB) Banten DPAC Kecamatan Mauk pada Kamis, 16 Januari 2025, pukul 13.00 WIB, berakhir mengecewakan. Camat Mauk, Khalid Mawardi, yang seharusnya menjadi pihak utama dalam pertemuan tersebut, tidak hadir dan hanya diwakili oleh Sekretaris Camat, Ahmad Syaiful Anwar, serta Kepala Seksi Satuan Polisi Pamong Praja.
Ketua BPPKB DPAC Mauk, yang akrab disapa Ketua Dacol, menyampaikan kekecewaannya terhadap ketidakhadiran Camat. “Surat resmi sudah kami berikan sebelumnya, namun di hari yang telah ditentukan, beliau tidak hadir. Ini sangat mengecewakan, dan kami merasa disepelekan. Seperti inikah seorang pemimpin tingkat kecamatan?,” ujarnya dengan nada kecewa.
Padahal, menurut Ketua Dacol, Camat Khalid Mawardi adalah putra daerah Mauk. Namun, sikapnya yang terkesan enggan bertemu dengan organisasi masyarakat menimbulkan tanda tanya besar. “Kepada aliansi unsur organisasi masyarakat saja tidak mau bertemu. Ini kesannya sombong dan arogan. Apalagi, pertemuan ini membahas hal yang sedang viral, terkait pemagaran bambu di laut yang merugikan masyarakat. Ini ada apa? Apakah ada udang di balik batu?” kritiknya tajam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Senada dengan itu, Ketua Ranting BPPKB Banten Tanjung Anom yang akrab dipanggil Baleng juga mengungkapkan kritiknya terhadap ketidakhadiran Camat. “Seperti inikah sosok seorang pemimpin yang selalu menghindar ketika masyarakat ingin menyampaikan aspirasi dan keluhan di wilayahnya? Hal ini tentu mencederai kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin mereka,” tegasnya.
Pertemuan ini dijadwalkan untuk membahas permasalahan pagar bambu yang terbenam di laut, yang dinilai telah merugikan masyarakat dan merusak keindahan kawasan laut di Kecamatan Mauk. Audiensi tersebut diharapkan menjadi forum klarifikasi untuk mencari solusi bersama.
Turut hadir dalam audiensi ini perwakilan dari organisasi masyarakat lain, termasuk dari Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB), yang juga menyampaikan aspirasi mereka terkait isu tersebut. Kehadiran GRIB menunjukkan dukungan bersama dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat setempat.
Sementara itu, Sekretaris Camat Ahmad Syaiful Anwar menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Camat Mauk. “Kami akan sampaikan kepada pimpinan terkait jadwal pertemuan ulang,” ujarnya singkat.
Kekecewaan yang dirasakan pihak BPPKB DPAC Mauk bersama ormas lainnya diharapkan menjadi perhatian serius, terutama dalam menjaga hubungan antara pemerintah daerah dan elemen masyarakat di wilayah tersebut.
(Aris)