LAMPUNG, Poskotanews.co.id – Bertempat di Griya Abhipraya Bapas Bandar Lampung, Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Krui pamerkan produk unggulan hasil karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Pameran yang berlangsung selama 2 hari ini diikuti oleh Seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan Se-Lampung, Rabu (25/09/2024).
Hadir dalam pameran ini, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Lampung, Dr. Dodot Adikoeswanto, Kepala Divisi Pemasyarakatan, Kusnali, Ibu Ketua Dharma Wanita Persatuan Kanwil Kemenkumham Lampung, Lucky Dodot Adikoeswanto, bersama dengan Ibu Ketua PIPAS Daerah Lampung, Noer Adhe Kusnali, untuk melihat kualitas dan keterampilan Produk Unggulan Hasil Karya Warga Binaan secara langsung.
Kadivpas Kusnali dalam laporannya menyampaikan bahwa pameran ini diadakan dengan maksud untuk melaksanakan tugas dan fungsi pemasyarakatan serta memenuhi rencana aksi tahun 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pameran ini bertujuan untuk mempublikasikan hasil karya warga binaan kepada masyarakat luas, sekaligus memperkuat sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk dalam pelayanan kesehatan warga binaan, serta menjalin kerjasama dengan mahasiswa dalam sosialisasi dan edukasi peran pemasyarakatan,” jelas Kusnali.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah Dr. Dodot Adikoeswanto, Dalam sambutannya, Kakanwil menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya pameran ini.
“Pameran ini tidak hanya menampilkan produk unggulan hasil karya warga binaan, tetapi juga menjadi bukti bahwa mereka mendapatkan pelatihan dan pembinaan yang baik, sehingga dapat kembali ke masyarakat dengan keterampilan yang mumpuni,” ujar Dodot. Ia juga berharap agar produk warga binaan bisa bersaing di pasar dan menjadi kebanggaan masyarakat.
Setelah resmi dibuka, Kakanwil Dodot beserta tamu undangan berkeliling mengunjungi stand-stand pameran yang menampilkan berbagai produk kreatif hasil karya warga binaan. Produk-produk ini merupakan hasil dari program pelatihan kemandirian yang diberikan kepada warga binaan selama menjalani masa pidana. Kerajinan tangan, produk konsumsi, hingga karya seni lainnya dipamerkan dan menunjukkan kualitas yang dapat bersaing di pasar komersial.
(Redaksi)