TANGERANGNEWS.CO.ID | Berlandaskan kepentingan strategis nasional, Indonesia kini mengukuhkan posisi tawaranya di kawasan geostrategis dengan meresmikan stasiun pendukung kapal selam di Pulau Natuna. Fasilitas modern ini, yang terletak di Selat Lampa, merupakan bagian penting dari infrastuktur pertahanan maritim Indonesia di bawah pengawasan Koarmada I TNI AL.
Rilis Antara pada 5 April 2021 menandai langkah cerdas Indonesia dalam menjaga kedaulatan perairannya, menampakkan stasiun pendukung tersebut sebagai garda terdepan dalam operasional kapal selam TNI AL. Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono berdiri di garis terdepan, menandai diresmikannya stasiun ini pada tahun 2021.
Stasiun ini menempati lahan seluas 1.050 meter persegi dengan struktur utama dua lantai melingkupi area 1.008 meter persegi. Dilengkapi dengan 11 kamar pada bangunan yang terhampar di atas lahan 1.100 meter persegi, fasilitas selutan ini memiliki kapasitas listrik dari PLN yang mencapai 555 KVA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lokasinya di selatan Pulau Natuna, berdekatan dengan Pulau Batang dan Pulau Lagong, menjadikan stasiun ini setidaknya logistik serta operasi kapal selam TNI AL. Sebagai sebuah jalur pelayaran internasional vital dan kawasan yang kaya Sumber Daya Alam (SDA), wilayah Natuna Utara memerlukan pengamanan yang memadai.
Dengan perairan Natuna sebagai beranda terdepan kedaulatan Indonesia dan zona ekonomi eksklusif, pembangunan ini menambah lapis keamanan di wilayah yang sensitif secara geopolitik. Apalagi dengan panasnya situasi di Laut China Selatan, perluasan infrastruktur pertahanan menjadi langkah yang tidak hanya cerdas tapi juga mendesak.
Pembangunan stasiun pendukung kapal selam ini dilihat oleh pihak internasional sebagai manuver cerdik. Media Rusia, dzen ru, pada 5 Desember 2022 misalnya, menekankan kecerdasan Indonesia dalam melancarkan taktik ini. Stasiun di Natuna akan memampukan TNI AL untuk memperpanjang durasi operasional kapal selam, serta meningkatkan efisiensi logistik dan dukungan persenjataan.
Stasiun ini tidak hanya simbol komitmen tetapi juga penegasan bahwa Indonesia serius dalam menjaga kedaulatan wilayah dan meningkatkan kesiapan militer di perairan strategis, mempertegas posisi Natuna sebagai kunci utama pertahanan maritim Indonesia.(wld)