TANGERANGNEWS.CO.ID | Dibalik sejarah gemilang Kerajaan Majapahit, tersimpan cerita heroik dari seorang prajurit wanita yang kiprahnya mungkin belum banyak diketahui, namanya Kartika Sinumping. Walau nama ini mungkin bukan nama aslinya, sosok ini telah menjadi legenda di antara pasukan elit Bhayangkara yang berada di bawah komando langsung Gajah Mada, Mahapatih Kerajaan Majapahit.
Anggota Bhayangkara dikenal sebagai pengawal raja dan keluarganya serta bertindak sebagai mata-mata kerajaan. Peran ini mengharuskan setiap anggotanya, termasuk Kartika Sinumping, untuk menjaga kerahasiaan identitas dan tugasnya. Kemampuannya tidak hanya terbatas pada pertarungan fisik, tetapi juga ilmu kanuragan, politik, spionase, infiltrasi, dan sandi yuda.
Salah satu peristiwa yang mencatatkan nama Kartika Sinumping dalam sejarah adalah pemberontakan Ra Kuti. Dalam insiden tersebut, Kartika bersama prajurit Bhayangkara lainnya seperti Panjang Sumprit, Lembu Pulung, dan Jayabaya, memiliki tugas penting dalam pengawalan dan pengamanan Ibu Suri Prajnaparamita, Putri Tribuana Tunggadewi, dan Rajadewi selama pengungsian ke Bedander.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Peran vital Kartika Sinumping dalam menjaga kejayaan dan kedamaian di Majapahit menunjukkan bahwa peran wanita dalam sejarah tidak bisa dianggap remeh. Kisahnya bukan hanya membuka mata kita pada nilai-nilai keberanian dan pengorbanan, tetapi juga mendorong pengakuan lebih luas terhadap kontribusi wanita dalam membangun dan menjaga negara.
“Jayati Majapahit! Jayati Wilwatikta! Jayati Bumi Medang! Jayati Anjuk Ladang!” semangat ini tidak hanya menggambarkan kejayaan masa lalu, tetapi juga menginspirasi generasi saat ini untuk mengenang dan menghargai perjuangan para pendahulu, termasuk prajurit wanita tangguh seperti Kartika Sinumping.(wld)