Tolak Kenaikan UMP 6,5%, Apindo Banten Sampaikan Usulan Relevan Sebesar 2,51%

Selasa, 10 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SERANG, Poskotanews.co.id – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Dewan Pimpinan Provinsi Banten melalui keterwakilan unsurnya telah mengikuti pleno Dewan Pengupahan Provinsi (Depeprov) pada hari Senin (09/12/2024) kemarin, yang digelar di Kantor Disnakertrans Provinsi Banten.

Adapun dalam rapat pengupahan tersebut unsur pengusaha (Apindo) belum dapat menerima/menolak nilai kenaikan penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2025 sebesar 6,5%.

Baca Juga :  Eks Dirut Pertamina Luhur Budi Djatmiko Ditetapkan Tersangka, Berikut Penjelasannya

Hal tersebut tentunya bukan tanpa sebab, pasalnya Apindo menilai dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi, inflasi dan indeks tertentu belum dapat dijelaskan formula kenaikannya pada Permenaker 14 tahun 2024 tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Prinsipnya kami melihat angka persentase yang diusulkan pemerintah itu belum realistis untuk sikon saat ini,” kata Ketua DPP Apindo Provinsi Banten Yakub Ismail di Serang, Selasa (10/12/2024).

Yakub menerangkan, UMP adalah angka inflasi ditambah pertumbuhan ekonomi dikali indeks tertentu berdasarkan konstribusi tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi Banten.

Baca Juga :  Rian Nopandra Lantik Pengurus PWI Kabupaten Serang Periode 2024-2027

“Adapun hasilnya adalah sebesar 2.51%,” ungkapnya.

Ia juga menyinggung keterkaitan perhitungan KHL di mana berdasarkan Permenaker 16 tahun 2024 pasal 2 ayat 5.

Baca Juga :  Banyak Driver Banting Setir! Ojek Online Terancam Langka, Ini Penyebabnya

“Dalam Permen tersebut disampaikan bahwa prinsip proporsionalitas untuk memenuhi kebutuhan hidup layak bagi pekerja atau buruh oleh karenanya data KHL yang oleh lembaga yang berwenang (BPS) sehingga tidak memerlukan survei KHL oleh Dewan Pengupahan,” ujarnya.

Pihaknya berharap pemerintah mengkaji ulang kenaikan UMP 6,5 persen untuk disesuaikan dengan kondisi yang ada.

(Redaksi)

Berita Terkait

60 Nasabah Mengikuti Akad Massal Perumahan Viarfa Garden Pandeglang
Domino Effect Imbas PPN 12 Persen, Siapa Dirugikan?
Telkom Dukung Asta Cita, Cetak Generasi Unggul Demi Indonesia Maju
Diskusi Ekonomi Akhir Tahun Dengan BI, Apindo Dorong Pengembangan Industri Banten Selatan
Setorkan Rp.9,21 Triliun, PT Telkom Masuk 5 Besar BUMN Penyumbang Dividen ke Kas Negara
Kesehatan Anak Lebih Terjamin! Alfamart dan Cussons Baby Gelar Posyandu di 34 Kota
PT Surya Sakti Sukses (SSS) Mencanangkan 2024 Sebagai “Quality Year”
Gilas “Bank Mendreng”, Baznas Luncuran BMD
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 13 Januari 2025 - 16:43 WIB

60 Nasabah Mengikuti Akad Massal Perumahan Viarfa Garden Pandeglang

Kamis, 2 Januari 2025 - 20:29 WIB

Domino Effect Imbas PPN 12 Persen, Siapa Dirugikan?

Selasa, 17 Desember 2024 - 23:04 WIB

Telkom Dukung Asta Cita, Cetak Generasi Unggul Demi Indonesia Maju

Selasa, 10 Desember 2024 - 13:47 WIB

Tolak Kenaikan UMP 6,5%, Apindo Banten Sampaikan Usulan Relevan Sebesar 2,51%

Jumat, 6 Desember 2024 - 09:33 WIB

Diskusi Ekonomi Akhir Tahun Dengan BI, Apindo Dorong Pengembangan Industri Banten Selatan

Kamis, 28 November 2024 - 19:52 WIB

Setorkan Rp.9,21 Triliun, PT Telkom Masuk 5 Besar BUMN Penyumbang Dividen ke Kas Negara

Jumat, 25 Oktober 2024 - 20:00 WIB

Kesehatan Anak Lebih Terjamin! Alfamart dan Cussons Baby Gelar Posyandu di 34 Kota

Kamis, 24 Oktober 2024 - 13:00 WIB

PT Surya Sakti Sukses (SSS) Mencanangkan 2024 Sebagai “Quality Year”

Berita Terbaru