SIBORONGBORONG SUMUT, Poskotanews.co.id– Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Mori Centre di bawah naungan dari PT. Aoki Mori Indonesia kembali memberangkatkan para siswa- siswi nya ke negara Sakura Jepang.

LPK Mori Centre yang beralamat di Jalan Balige – Silangit, Desa Pariksabungan, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut, sudah memberangkatkan Siswa- siswi nya angkatan ke 10 yang berjumlah 6 orang dan total yang sudah berangkat 65 orang sampai hari ini. Senin (07/07/2025).

Direktur LPK Mori Centre Rijen Alam Sinurat berharap di tahun 2025 mempunyai target harus 85 orang siswa- siswi nya sudah berada di Negara Jepang untuk bekerja di berbagai bidang seperti industri, perhotelan, rumah sakit dan lainya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT

“Target LPK sudah hampir terpenuhi. Terhitung mulai Oktober 2024 hingga kini senin 07 Juli 2025, LPK Mori Centre sudah memberangkatkan sebanyak 65 siswa – siswi magang yang sudah pembekalan pendidikan dan budaya baik attitudenya” papar Dirut LPK Mori Centre pada acara pemberangkatan, senin 7 July 2025.

Enam orang siswa yang diberangkatkan atas nama:
1. Amelya Elisabeth Pasaribu dari Taput
2. Aprizal Silitonga dari Taput
3. Jhonvery Napitupulu dari Simalungun
4. Syanatal Purba dari Pematangsiantar
5. Muhammad Aldi Prasetya dari Sumatera Barat
6. Fidelis Marintan Lumbangaol dari Humbang Hasundutan

Dia juga menjelaskan kalau LPK Mori Centre dibawah naungan dari PT. Aoki Mori Indonesia dan telah menjalin kerjasama dengan 117 perusahaan industri di 27 provinsi di Jepang.
“Ada 117 perusahaan industri dari berbagai bidang yang kerjasama dengan LPK Mori Centre dalam pemenuhan tenaga kerja, sehingga kita pastikan, setiap siswa yang kita bina peluangnya sangat besar untuk bekerja,” ucapnya.

Menurut Rijen, momentum itu menjadi dasar LPK Mori berinovasi mencetak dan mendidik generasi muda untuk berkarya dengan penghasilan memadai di negeri sakura.
Sementara, bagian bidang hukum dari PT. Aoki Mori Indonesia Ridwan Siringo S.H, M.H, menyampaikan dan berpesan agar para siswa- siswi yang berangkat agar menaati aturan dan peraturan yang berlaku di tempat yang di tuju di Negara Jepang.
.
“Jaga nama baik selaku pekerja dan tidak bertentangan dengan hukum di negara tersebut. Kalau di Jepang lebih ketat bahkan hukuman mati, yang artinya disana dilakukan bekerja sesuai dengan SOP perusahaan tersebut. Saya juga sampaikan selamat pada ke enam siswa-siswi yang mau berangkat, jaga marwah lembaga dan diri masing-masing kejar mimpimu” papar Ridwan.


Terpisah, salah satu orangtua siswa yang diberangkatkan magang ke jepang berharap supaya tetap mempedomani ilmu yang didapat saat bekerja. Dan jangan pernah putus hubungan komunikasi.
“Pesan kami orang tua, jagalah sikap ditempat kalian bekerja. Carilah orang tua kalian disana. Kemudian tetap berkabar. Selalu beri kabar. Buat kami orang tua kalian. Tak lupa kami juga menyampaikan terimakasih kepada semua pengajar LPK Mori Centre yang telah mendidik anak anak kami sehingga bisa seperti ini” ujar Napitupulu orang tua Jhonvery.















