SERANG, Poskotanews.co.id- Peristiwa penganiayaan dan pengeroyokan di depan PT. Miranila Abadi yang berlokasi di Jl. Raya Modern Industri, Nambo Ilir, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang, Banten menyebabkan Mastura mengalami luka dalam yang cukup serius.
Kini Mastura mendatangi rumah sakit Bhayangkara Kota Serang Sabtu, 15/11/25 untuk melakukan visum et repertum guna pelengkap laporan kepada kepolisian.
Dalam surat laporan itu nama Wandil, menjadi salah satu terlapor dalam insiden pengeroyokan itu. Patut diduga para pelaku pengeroyokan itu suruhan dari Sugriwa atau yang akrab dipanggil bos beling.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pasalnya, Mastura memiliki sisa hutang pada saudara Sugriwa. Namun di angsuran ke 2 Mastura malah didatangi oleh Sugriwa dan 5 orang rekannya dan mencekik meninju bagian dadanya hingga Mastura mengalami sesak nafas.
Perkara itu telah ditangani oleh Polres Serang, Polda Banten, laporan diterima penyidik Jatanras Satreskrim Polres Serang pada, Sabtu, 15/11/ 25. Dengan Nomor LAPDU 411/XI/2025 Satreskrim Polres Serang Polda Banten pasal yang tetapkan penyidik 170 KUH Pidana tentang pengeroyokan.
“Saya telah melaporkan kejadian kekerasan yang saya alami itu ke Polres Serang dan saya minta pihak kepolisian segera menangkap Sugriwa dan 5 orang rekannya, tujuannya biar mereka mendapatkan efek jera, dada saya juga masih terasa sesak akibat ditinjau dan leher saya masih sakit”, kata Mastura usai membuat laporan di Polres Serang Polda Banten. Pada Sabtu, 15/11/25 Petang.
Operasi Penegakan Hukum yang dilakukan Polri secara rutin dengan menggelar operasi seperti ‘Pekat’ dan razia di wilayah rawan untuk menindak tegas pelaku dan menertibkan aksi premanisme, belum maksimal faktanya, di kawasan industri modern cikande Kabupaten Serang masih marak aksi premanisme yang membuat resah warga dan para pengusaha di kawasan industri modern cikande itu, contoh kecil yang kini dirasakan oleh Mastura seorang satpam PT. Miranila Abadi.
HR















